Jenis Jenis Alarm Kebakaran
Alarm kebakaran sendiri memiliki beragam jenis, hal tersebut karena agar alarm kebakaran dapat digunakan di berbagai jenis tempat yang memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk itu Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis alarm kebakaran serta temat yang hendak menggunakan alarm kebakaran. Agar Alarm yang hendak Anda gunakan dapat berfungsi baik serta tahan lama, pastikan untuk selalu menggunakan alarm kebakara berkualitas seperti alarm kebakaran nohmi, alarm kebakaran simplex, alarm kebakaran notifier, alarm kebakaran hooseki, alarm kebakaran nittan, alarm kebakaran hong chang, alarm kebakaran hochiki, alarm kebakaran edwards, alarm kebakaran demco, alarm kebakaran context plus, dan alarm kebakaran asenware.
Setelah mengetahui brand alarm kebakaran yang berkualitas, berikut jenis jenis alarm kebakaran yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakannya:
1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector
Heat detector adalah alamr kebakaran yang dapat menndeteksi kenaikan panas. Area deteksi sensor dari alarm kebakaran ini dapat mencapai 50m2 untuk ketinggian plafon 4m. Sedangkan untuk plafon lebih tinggi, area deteksinya berkurang menjadi 30m2.
ROR Head detector sendiri banyak digunakan karena alarm kebakaran ini bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat di satu ruangan kendati masih berupa hembusan panas. Umumnya pada titik 55oC – 63oC sensor ini sudah aktif dan membunyikan alarm bell kebakaran. Dengan begitu bahaya kebakaran (diharapkan) tidak sempat meluas ke area lain. ROR sangat ideal untuk ruangan kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip, gudang pabrik dan lainnya.
2. Fix Temperature
Berbeda dengan ROR, maka Fix Temperature dapat mendeteksi pada derajat panas yang langsung tinggi. Oleh karena itu penggunaan alarm kebakaran jenis ini lebih cocok ditempatkan pada area yang lingkungannya memang sudah agak-agak “panas”, seperti: ruang genset, basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan sejenisnya.
Hal tersebut karena jika pada area 'Panas' tersebut dipasang ROR, maka akan rentan terhadap False Alarm (Alarm Palsu). Sebab hembusan panasnya saja sudah bisa menyebabkan ROR mendeteksi.
Area efektif detektor jenis ini adalah 30m2 (pada ketinggian plafon 4m) atau 15m2 (untuk ketinggian plafon antara 4 – 8m). Seperti halnya ROR, kabel yang diperlukan untuk detector ini cuma 2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah merk apa saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).
3. Smoke Detector
Smoke Detector merupakan jenis alarm kebakaran yang mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap memiliki partikel-partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan smoke (smoke chamber), seiring dengan meningkatnya intensitas kebakaran. Jika kepadatan asap ini (smoke density) telah melewati ambang batas (threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan aktif. Oleh karena berisi rangkaian elektronik, maka Smoke memerlukan tegangan.
4. Flame Detector
Flame Detector adalah jenis alarm kebakaran yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini tidak bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain yang tidak ada hubungannya dengan nyala api (flame).
5. Gas Detector
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas yang kerap terjadi di rumah tinggal. Alat ini bisa mendeteksi dua jenis gas, yaitu Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan Liquefied Natural Gas (LNG).
Perbedaan penanganan alarm kebakaran LPG dengan LNG adalah Elpiji lebih berat daripada udara, sehingga apabila bocor, gas akan turun mendekati lantai (tidak terbang ke udara). Sedangkan LNG lebih ringan daripada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, maka gasnya akan terbang ke udara. Perbedaan sifat gas inilah yang menentukan posisi detector.