Jenis Jenis Pipa Baja
Pipa baja merupakan jenis pipa yang cukup populer di kalangan umum. Untuk memudahkan Anda mengetahui jenis jenis pipa, berikut pembahasannya
1. Pipa Baja Carbon Steel
Pipa baja carbon steel adalah jenis pipa yang secara komposisi tersusun atas perpaduan besi dan karbon. Kandungan karbon pada pipa baja karbon biasanya kurang dari 1,7%. Selain kandungan karbon, pipa jenis ini juga mengandung mangan kurang dari 1,65%, aluminium, serta silikon. Selain itu, pipa jenis ini juga mengandung kontaminan seperti oksigen (O), belerang (S), nitrogen (N), dan tidak ada batas minimal yang ditentukan untuk elemen seperti Cr, Ni, Al, Co, Mo, Ni.
Saat ini sendiri Pipa jenis carbon steel terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. LCS (low carbon steel). Jenis pipa ini memiliki kadar karbon di bawah 0,25%
b. MCS (medium carbon steel). Jenis pipa ini mengandung kadar karbon 0,25%-0,6%
c. HCS (high carbon steel). Jenis pipa ini mengandung kadar karbon 0,6%-1,4%.
Perbedaan kadar kandungan karbon dalam pipa dapat menyebabkan perbedaan sifat ketangguhan dan kekerasan pipa. Umumnya, pipa jenis carbon steel digunakan pada industri-industri pembangkit listrik atau pembangkit energi. Selain industri listrik, pipa jenis ini juga biasa dipakai di industri hidrokarbon, industri kimia, dan berbagai industri lainnya yang menggunakan fluida dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Salah satu pipa baja jenis ini yang dapat Anda gunakan adalah pipa baja nippon.
2. Pipa Baja Paduan (Allow Steel)
Jenis pipa baja berikutnya adalah baja campuran/paduan (alloy steel). Jenis pipa ini terbuat dari berbagai elemen material. Tentunya material tersebut memiliki beragam fungsi yang sangat bervariasi. Untuk memudahkan Anda berikut berbagai material, dan fungsinya:
a. Karbon, digunakan sebagai penambah kekuatan (yield dan ultimate) dan daya kaku pipa.
b. Silikon, digunakan sebagai deoxidizer yang mampu menangkap oksigen terlarut, menghindari porositas, dan meningkatkan castability.
c. Mangan, berfungsi sebagai campuran untuk meningkatkan daya tahan pipa.
d. Material krom, berfungsi untuk meningkatkan daya tahan pipa terhadap abrasi. Serta memberi ketahanan terhadap aus dan suhu yang tinggi. Biasanya Campuran kromium di atas 11,5% dapat menghasilkan lapisan oksida yang lebih stabil.
e. Molibdenum, berfungsi untuk meningkatkan daya tahan baja terhadap suhu yang ekstrem.
f. Nikel, digunakan sebagai bahan material pada baja yang berfungsi meningkatkan sifat gas pada pipa baja. Campuran nikel di atas 7% dapat menghasilkan struktur atom pada baja menjadi austenit pada suhu kamar.
g. Aluminium, aluminium merupakan material yang berfungsi meningkatkan proses deoksidasi setelah dicampur dengan material silikon.
h. Tembaga, merupakan material yang dicampur pada pipa yang berfungsi sebagai bahan anti karat pada pipa.
i. Vanadium, merupakan campuran pada pipa yang digunakan untuk meningkatkan sifat mekanik pipa. Selain itu, vanadium juga dapat meningkatkan ketahanan pipa terhadap hidrogenasi di suhu tinggi.
Jenis pipa campuran biasa digunakan dalam industri yang melibatkan suhu cukup tinggi. Seperti penukar panas, tabung tungku, pembangkit listrik, sampai jenis industri reaktor kimia. Disamping itu, penggunaan pipa campuran juga sering dipakai dalam industri dengan sifat fluida yang cenderung mirip.